DEWAN PENASEHAT - Pdt. J. E. Awondatu, Pdt. DR. M. D. Wakkary PEMIMPIN UMUM - R. Tim. Kastanya WAKIL PEMIMPIN UMUM I - Pdt. Marthen Schalwyk WAKIL PEMIMPIN UMUM II - Pdt. Thomas Runkat PEMIMPIN REDAKSI - Andreas Tairas WAKIL PEMIMPIN REDAKSI - Lodewyk Saerang, Willem Jefta Kastanya REDAKTUR PELAKSANA - Rommy Rorimpandey SEKRETARIS - Fekky D.Y Tatulus S.Th, MA PENASEHAT HUKUM - Djoni Herwawnto, SH BENDAHARA - Yemma Rofina Kastanya, S.Psi

Kamis, 06 Mei 2010

Ketua Umum Majelis Pusat GPdI 1980-Sekarang.





Ketua Umum Majelis Pusat GPdI 1980-Sekarang.
Gembala GPdI Ketapang & Kramat, Jakarta.
www.gpdiworld.us
Sun, 09/13/2009 - 01:20

Om Hanny lahir di Balikpapan, Kalimantan, pada tanggal 17 Juli 1933. Putra sulung (dari empat bersaudara, 3 pria dan 1 wanita), Bapak Arnold Sulu Mandey dan ibu Adolphine Linkan Paat, penduduk Manado. Om Hanny pernah bekerja di Kantor Belanda Wattering En Loeber di Batavia, kemudian mengikuti pendidikan di Sekolah Alkitab Bedji, Batu, angkatan ke 2 dan 3 pada tahun 1957-1958.

Sekitar tahun 1960, bersama ibu M.M.Mandey mulai menggembalakan Jemaat di Jalan Ketapang yang sekarang bernama Jalan K.H.Zainul Arifin, selain itu beliau juga menggembalakan Jemaat di Kramat, Jakarta.

Sejak tahun 1980 dipercayakan tugas untuk menjadi Ketua Umum Majelis Pusat GPdI. Dalam usianya yang ke 70 tahun, Om Hanny sudah sudah dikaruniai Tuhan dengan 2 orang cucu. 2 putra beliau adalah Hessel Mandey, yang sulung, dan Refy Mandey.

Kerinduannya sebagai gembala hingga kini adalah mengarahkan gereja yang dipimpinnya kepada kesempurnaan. Beberapa waktu yang lalu om dikabarkan sakit dan harus dioperasi ketika berada di Sangapura. Tetapi berkat pertolongan Tuhan, hingga kini beliau tetap sehat tanpa harus melalui operasi yang dianjurkan oleh dokter tersebut.

"Selama hamba masih bernafas, hamba tetap jadi pengerjaHu .." Demikian nyanyian yang sering dinyanyikannya sejak tempoe doeloe. Pdt.A.H.Mandey, seorang Gembala, Guru, Bapak Rohani dan Rekan sekerja yang sederhana dan dapat diandalkan karena kesetiaannya melayani Tuhan. Hingga kini, selain melayani berbagai pelosok Indonesia, beliau juga aktif mengunjungi berbagai negara untuk memberitakan Injil Keselamatan, terlebih di negara-negara dimana terdapat jemaat GPdI yang sudah menyebar ke wilayah Amerika, Eropa, Australia, Singapura dan Korea.

Dalam salah satu khotbahnya untuk Jemaat Ketapang pada tanggal 11 Agustus 2002, beliau menyampaikan kesaksian pribadi ketika akan memutuskan untuk menjadi Hamba Tuhan. "Saya pribadi punya kesaksian juga", urainya singkat: "Saya ingat pada waktu saya baru mau jadi hamba Tuhan, saya sedang berfikir, kerja.., kerja dikantor atau mau jadi pendeta. Apa yang harus dipilih. Rasa terdorong sudah lama mau jadi hamba Tuhan. Sudah ke Sekolah Alkitab, keluar Sekolah Alkitab, kerja atau mau apa....? Masih belum ada kemantapan dalam hati, apakah benar Tuhan mau pakai/panggil jadi hamba Tuhan atau tidak ? Suatu sore tiba-tiba datanglah seorang kerumah, minta saya datang ke RSUP ada yang sakit, dokter sudah lepas tangan. Saat itu saya sedang berdoa minta TANDA dari Tuhan apakah Tuhan mau pakai saya jadi hamba Tuhan atau tidak. Sedang minta tanda, datanglah hal yang begini, dokter sudah lepas tangan. Akhirnya, saya datang ke RSUP, ketemu dokter nya dan dokter tersebut berbicara dengan saya". "Kami sudah melakukan segala-galanya yang bisa kami lakukan secara medis tapi sudah tidak bisa !", kata dokter. "Ya.... sudah, saya hanya bisa sembahyang saja ! Saya pikir, kalau dokter sudah mengatakan demikian, saya ini siapa ?! Tapi saya berdoa !! Percaya apa tidak, sampai sekarang coba datang ke gereja Kramat orangnya masih ada, hal itu terjadi 45 tahun yang lalu, Masih ada !! Karena apa ?? TUHAN adalah PENYEMBUH, DOKTER diatas segala dokter. Kalau dokter sudah mengatakan lepas tangan tidak bisa lagi, masih ada TUHAN MAHA KUASA, HALLELUYAH...!!! Itulah Tuhan kita". Beliau menutup kesaksiannya.
.

0 komentar:

Posting Komentar